Wednesday, September 14, 2011

Taman Berlahan Sempit


LAHAN sempit seringkali menjadi alasan sebuah rumah tidak memiliki taman. Ditambah lagi dengan kesibukan si empunya rumah, yang membuatnya tidak mau terlalu repot mengurus taman dan tanaman.

Padahal keberadaan taman, dapat memberikan banyak manfaat. Tidak hanya memperindah tampilan fasad rumah, taman juga merupakan salah satu solusi terbaik untuk sirkulasi udara. Bagaimana membuatnya pada lahan yang minim?

Tak sulit! Setiap masalah ada solusinya. Untuk lahan terbatas, bangunan sebuah taman kecil berkonsep minimalis. Taman ini merupakan konsep taman yang menuntut kepraktisan. Pilihan jenis tanamannya (softscape) cenderung dari jenis yang mudah ditanam dan dirawat. Contohnya, bakung, palem, euphorbia, dan sebagaiya. Tanaman-tanaman ini tidak membutuhkan penyiraman yang terlalu sering. Selain itu, mereka juga tahan panas dan perubahan cuaca.

Tak hanya tanaman, furnitur dan aksesori pun harus minim perawatan. Pilihannya bisa menggunakan batu alam atau taburan koral. Batu alam berwarna gelap, seperti batu candi atau batu tempel, tidak akan mudah terlihat kotor, sehingga tidak perlu sering dibersihkan.

Sedangkan taburan batu koral, bisa diaplikasikan sebagai pengganti rumput. Tetapi bukan berarti taman minimalis tidak boleh ditanami hamparan rumput. Boleh saja, asal pilih rumput yang mudah perawatannya, seperti rumput gajah mini atau kucai mini.

Taman minimalis bisa diaplikasikan di berbagai ukuran lahan. Tinggal pandai-pandai mengatur letak softscape dan hardscape, sehingga tetap indah walau berada di lahan yang juga minim.

Untuk menambah keindahan taman, taman dapat dipadu dengan elemen bergaya tradisional Indonesia. Elemen ini dapat ditambahkan dalam jumlah yang juga minim, alias tidak mendominasi ruang pada taman. Misalnya, menenam  tanaman kamboja dan ornamen bergaya Bali untuk menciptakan nuansa Bali. Atau bisa juga dengan menempatkan furnitur antik Jawa untuk menciptakan nuansa Jawa masa lalu.

Mudah bukan? Jadi tunggu apa lagi? Ayo segera bangun tamannya!
LAHAN sempit seringkali menjadi alasan sebuah rumah tidak memiliki taman. Ditambah lagi dengan kesibukan si empunya rumah, yang membuatnya tidak mau terlalu repot mengurus taman dan tanaman.

Padahal keberadaan taman, dapat memberikan banyak manfaat. Tidak hanya memperindah tampilan fasad rumah, taman juga merupakan salah satu solusi terbaik untuk sirkulasi udara. Bagaimana membuatnya pada lahan yang minim?

Tak sulit! Setiap masalah ada solusinya. Untuk lahan terbatas, bangunan sebuah taman kecil berkonsep minimalis. Taman ini merupakan konsep taman yang menuntut kepraktisan. Pilihan jenis tanamannya (softscape) cenderung dari jenis yang mudah ditanam dan dirawat. Contohnya, bakung, palem, euphorbia, dan sebagaiya. Tanaman-tanaman ini tidak membutuhkan penyiraman yang terlalu sering. Selain itu, mereka juga tahan panas dan perubahan cuaca.

Tak hanya tanaman, furnitur dan aksesori pun harus minim perawatan. Pilihannya bisa menggunakan batu alam atau taburan koral. Batu alam berwarna gelap, seperti batu candi atau batu tempel, tidak akan mudah terlihat kotor, sehingga tidak perlu sering dibersihkan.

Sedangkan taburan batu koral, bisa diaplikasikan sebagai pengganti rumput. Tetapi bukan berarti taman minimalis tidak boleh ditanami hamparan rumput. Boleh saja, asal pilih rumput yang mudah perawatannya, seperti rumput gajah mini atau kucai mini.

Taman minimalis bisa diaplikasikan di berbagai ukuran lahan. Tinggal pandai-pandai mengatur letak softscape dan hardscape, sehingga tetap indah walau berada di lahan yang juga minim.

Untuk menambah keindahan taman, taman dapat dipadu dengan elemen bergaya tradisional Indonesia. Elemen ini dapat ditambahkan dalam jumlah yang juga minim, alias tidak mendominasi ruang pada taman. Misalnya, menenam  tanaman kamboja dan ornamen bergaya Bali untuk menciptakan nuansa Bali. Atau bisa juga dengan menempatkan furnitur antik Jawa untuk menciptakan nuansa Jawa masa lalu.

Mudah bukan? Jadi tunggu apa lagi? Ayo segera bangun tamannya!

No comments:

Post a Comment