Sunday, June 26, 2011

RAHASIA MEMBUAT KOLAM IKAN

  Menghadirkan kolam ikan di pekarangan menjadi salah satu cara jitu untuk memunculkan hawa sejuk di sekitar hunian. Tak perlu dana besar untuk membuat "rumah" bagi hewan air itu.

Gemericik air akan membuat suasana rumah dan pekarangan yang gersang menjadi lebih sejuk dan dingin. Apalagi jika kolam itu berisi ikan-ikan cantik beraneka warna. Kepenatan Anda akan hilang seketika. Air memang dipercaya membawa unsur kedamaian serta ketenangan. Air juga bisa menjadi terapi pikiran dan jiwa.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak sulit bagi Anda membuat kolam ikan sendiri. Anda tidak perlu membayar mahal untuk mendatangkan ahlinya. Cukup dengan desain simpel dan Anda tinggal menyuruh tukang kepercayaan Anda untuk membangunnya.

Tahap pertama pembangunan kolam taman adalah dengan merencanakan lokasi. Pilih tempat yang sesuai dengan interior hunian, sehingga kolam bisa terlihat bahkan gemericik airnya terdengar sampai ke dalam rumah. Perhatikan pula ketersediaan sinar matahari terhadap tumbuhan air. Aksesibilitas pada pasokan air dan listrik juga jangan diabaikan bila kolam Anda memerlukan pompa, lampu, dan aksesori lainnya. Menurut arsitek lanskap Diana Ambadar, penentuan lokasi kolam disesuaikan dengan tujuan serta kebutuhan pembuatannya.

Setelah itu, tentukan metode pembuatannya. Apakah Anda akan menggunakan beton sebagai bahan dasar kolam? Kolam dari bahan dasar beton memang tahan lama. Namun, bila tidak tahu bagaimana mencampuradukkan "adonan" beton dengan tepat, kolam tersebut nanti malah akan retak dan pecah-pecah. "Kolam dari beton hanya bisa dikerjakan oleh ahlinya," ujar Diana.

Ukuran kolam tidak perlu dipermasalahkan. Kolam kecil juga bisa jadi secantik kolam besar. Hanya, perhatikan bila Anda ingin mengisi kolam tersebut dengan ikan.

"Bagi pencinta ikan koi, sebaiknya memiliki kolam yang cenderung luas. Perhatikan juga kedalamannya. Jangan sampai terlalu dangkal karena bisa-bisa saat hujan, air kolam menjadi penuh dan ikan Anda meluncur ke luar. Belum lagi ancaman dari predator seperti kucing," papar Diana.

Anda boleh memasang keramik atau batu alam sebagai pelapis dinding kolam. Namun, kata Diana, dua material tersebut berpotensi menjadi tempat tumbuh lumut apabila tidak dijaga dan dirawat secara baik. "Lumut yang tebal membuat kolam jadi terlihat hijau keruh. Belum lagi nyamuk akan senang bertelur di situ," kata Diana.

Bila dana Anda terbatas, detail kolam tidak perlu terlalu rumit. Agar tetap terlihat cantik, Anda bisa menambahkan hiasan air mancur atau water fountain. Water fountain akan menambah daya tarik kolam. Selain itu, air yang diputar terus-menerus oleh mesin penggerak air akan mengganti oksigen yang berguna bagi kelangsungan hidup ikan yang ada di dalamnya.

Menurut ahli pembuat kolam ikan hias dan taman, Usup Supriatna, Sisa lahan 2 x 3 meter saja sudah bisa dibuat kolam hias. "Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan jika ingin membuat kolam ikan. Aspek pertama adalah aliran air pembuangannya. Lokasi kolam sebisa mungkin dekat dengan sumber air," kata Usup.

"Sebaiknya aliran pembuangan air kolam dibuat di dasar kolam, dengan tutupan yang mudah dibuka dan tutup kembali. Tutupan ini bisa menggunakan karet atau besi yang tidak mudah berkarat. Fungsinya agar ketika dibersihkan air dan kotoran dapat terbuang secara baik," tambahnya.

Pria kelahiran Bandung ini juga menyarankan bahan pembuat kolam sebaiknya semen atau batu yang padat sehingga mudah dibersihkan dan terkena sinar matahari secara langsung. Aspek-aspek tersebut sangat diperlukan agar kebersihan kolam ikan tetap terjaga dan tidak menciptakan kelembaban yang berlebihan di sekitar kolam. Senada dengan Diana, Usup juga menyarankan pembuatan kolam dengan bahan semen hendaknya menggunakan jasa orang yang memang mengerti bagaimana membangun sebuah kolam taman.

Kolam ikan yang indah tak selalu memerlukan dana mahal. Dengan Rp1.000.000-an, Anda sudah bisa memiliki kolam dengan konsep standar. Namun, bila ingin menggunakan relief serta water fountain, setidaknya Anda harus menyediakan dana minimal Rp3 juta.

PENYAKIT PADA TANAMAN HIAS


Penyakit yang menyerang tanaman hias pada umumnya disebabkan oleh dua penyebab utama yaitu jamur dan bakteri. Serangan jamur lebih sering dijumpai daripada serangan bakteri. Jamur berkembang biak dan memperoleh makanan dari tanaman. Mereka mudah memperbanyak diri dengan miselium dan spora. Pencegahan serangan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan tumbuh tanaman, media tanam yang steril dengan PH yang tepat, menjauhkan tanaman yang terserang penyakit dari tanaman yang sehat serta penyemprotan fungisida/bakterisida secara bekala.
Berikut adalah beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman hias :
1. Busuk Akar
Busuk akar disebabkan oleh serangan jamur Phytium.Sp. Busuk akar terjadi karena media tanam terlalu basah dan berkelembaban tinggi. Air yang terlalu lama menggenang menyebabkan media menjadi becek dan dalam waktu singkat menyebabkan akar menjadi busuk, daun menjadi pucat, layu lalu busuk.
Pencegahan yang paling penting adalah dengan menggunakan media tanam yang porous, steril dan menjaga agar media tidak terlalu lembab dan basah berlebihan. Namun apabila serangan sudah terjadi, maka segera bongkar media, buang akar yang terserang, lalu oleskan/spray fungisida seperti Dythane atau Antracol. Lalu tanam kembali kedalam media baru yang porous dan steril.
Pencegahan dan penanganan tanaman yang terserang busuk akar bisa pula dilakukan dengan penyemprotan fungisida sistemik seperti Previcur N dengan dosis 2 ml/Liter.
2. Layu Fusarium
Layu Fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporium. Layu Fusarium terjadi karena media tanaman terlalu masam dan basah/lembab berlebihan. Gejala serangan ditandai dengan memucatnya tulang daun sampai berubah menjadi coklat keabu-abuan, kemudian diikuti dengan menunduknya tangkai yang membusuk. Apabila perbatasan antara akar dan batang dipotong, maka akan terlihat cincin cokelat kehitaman diikuti busuk basah pada berkas pembuluh.
Pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan cara mencegah media tanam basah/becek terlalu berlebihan. Namun apabila serangan sudah terjadi, maka gunakan fungisida Derosal 500 SC dosis 2 ml/Liter, atau Delsane dosis 2 Gr/Liter, atau Folicur 25 WP dosis 2 Gr/Liter. Apabila serangan sudah cukup parah, maka sebaiknya terapi fungisida diikuti dengan penggantian media tanam yang steril.

3. Layu Bakteri
Layu bakteri disebabkan oleh bakteri Erwinia Coratovora. Bakteri ganas yang mampu merusak tanaman dalam waktu singkat. Serangan layu bakteri ditandai dengan melunaknya daun dan batang, seperti habis terkena air panas, berwarna cokelat dan mengeluarkan bau yang busuk, karena terjadi kerusakan jaringan tanaman. Bagian tanaman yang terserang akan mengeluarkan lendir putih, kental dan lengket.
Pencegahan yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan tanaman, hindari kelembaban yang terlalu berlebihan dan jangan sampai membiarkan media terlalu basah dalam waktu lama. Apabila serangan telah terjadi, maka hal paling awal yang harus dilakukan adalah membuang bagian tanaman yang terserang lalu dibakar, agar tidak menular kepada tanaman yang sehat. Jauhkan tanaman yang terserang dari tanaman yang sehat. Lalu semprot tanaman dengan bakterisida Agrept dosis 2 gr/Liter pada seluruh bagian tanaman. Untuk lebih memastikan efektifitas treatmen yang kita lakukan, maka sebaiknya segera ganti media tanam dan pot dengan yang baru dan steril.
Untuk serangan yang cukup serius, maka gunakan Agrept dosis 2gr/Liter dicampur dengan fungisida Folicur 250 EC dosis 2ml/Liter. Bahkan beberapa hobiis menggunakan cara mencabut tanaman dari media, dicuci bersih lalu direndam dalam larutan tadi sampai 1 jam.
4. Bercak Daun
Bercak daun disebabkan oleh jamur Botrytis Sp. Cirinya adalah munculnya bercak di daun. Bercak tersebut langsung menyambung dengan warna asli daun yang sehat. Bercak tersebut lama kelamaan akan membusuk.
Seperti pada penyakit tanaman lainnya, maka cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga agar media tanam tidak basah secara berlebihan.
Apabila serangan sudah terjadi, maka buang bagian tanaman yang terserang, lalu lakukan penyemprotan fungisida Sistemik macam Folicur 25 WP dosis 2 gr/Liter atau Folicur 250 EC dosis 2 ml/Liter.
5. Antraknosa
Penyebabnya adalah jamur Colletotrichum Gloesporioides yang mula-mula menyerang seludang bunga dengan gejala munculnya bercak kecoklatan. Pada lingkungan dengan kelembaban tinggi, bercak tersebut semakin meluas, tampak seperti berair dan mengalami kerusakan atau nekrosis. Jika dibiarkan, penyakit akan menjadi semakin parah yang pada akhirnya bisa menyebabkan kematian.
Apabila serangan sudah terjadi, maka perlu dilakukan penyemprotan fungisida seperti Dythane 2 Gr/Liter atau Folicur 250 EC dosis 2 ml/Liter.
6. Bercak Kuning
Bercak kuning sering menyerang Anthurium dan telah menjadi momok yang menakutkan bagi pekebun dan hobiis. Anthurium yang terserang penyakit bercak kuning umumnya sulit disembuhkan, karena penyakit ini sangat cepat menyebar ke seluruh tanaman.
Mula-mula muncul noktah kecil berwarna kuning pada daun yang semakin lama semakin lebar, hingga seluruh permukaan daun anthurium tertutup warna kuning. Setelah satu daun terserang, maka daun-daun yang lain tinggal menunggu giliran, sampai semua kuning dan akhirnya tidak bisa diselamatkan.
Sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab penyakit ini. Para hobiis menganggap penyakit ini bersifat multifactor seperti media terlalu lembab, aliran udara tidak lancar, komposisi media kurang tepat dan kelebihan pupuk kandang.
Meski belum pasti disebabkan oleh jamur, tetapi pengendalian dengan menggunakan fungisida patut dicoba. Cara paling ekstrim yang bisa dilakukan adalah menggunduli semua daun tanaman yang terserang, lalu semprot dengan larutan fungisida. Anakan yang muncul nantinya diharapkan akan menjadi tanaman yang sehat.
Demikian beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman hias. Karena umumnya serangan penyakit ini disebabkan oleh lingkungan tanaman yang kurang bersih serta media tanam yang becek dan kurang steril, maka tindakan pencegahan dengan menjaga lingkungan tanaman yang bersih dan sehat, memperhatikan sirkulasi udara disekitar tanaman serta menggunakan media tanam yang porous dan tidak becek berlebihan, selayaknya diperhatikan. Semoga membantu.

Wednesday, June 15, 2011

SEKEMA BUDIDAYA TANAMAN

SEJARAH BUDIDAYA TANAMAN

BUDI DAYA TANAMAN HIAS
  OLEH:FAJAR ARIFIANTO
Budidaya Tanaman Anthurium
Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa.
Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.
• Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek).
1. Perbanyakan dengan cara generatif (biji)
Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.
Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.
2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)
Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas tanaman ‘yang telah dipotong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan.
• Penyiapan Medium Tumbuh
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.
Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.
• Penyiapan Pot
Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot
• Pemeliharaan
Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan sinar matahari langsung.
Budidaya Tanaman Anggrek
Sumber : http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/
Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT.

Pada umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2° C dengan temperatur minimum 15° C. Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.
Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
• Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50–60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 – 75 %.
• Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis sp.
Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 – 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 – 380C, dan malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.
• Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.
• Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.
B. PERSILANGAN
Persilangan ditujukan untuk mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik, mahkota bunga kompak dan bertekstur tebal sehingga dapat tahan lama sebagai bunga potong, jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan genetis serta produksi bunga tinggi. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, sebaiknya dan seharusnya pedoman persilangan perlu dikuasai, antara lain :
• Persilangan sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman. Kuntum bunga dipilih yang masih segar atau setelah membuka penuh.
• Sebagai induk betina dipilih yang mempunyai bunga yang kuat, tidak cepat layu atau gugur.
• Mengetahui sifat-sifat kedua induk tanaman yang akan disilangkan, agar memberikan hasil yang diharapkan, misalnya sifat dominasi yang akan terlihat atau muncul pada turunannya seperti : warna, bentuk, dan lain-lain.
• Bunga tidak terserang OPT terutama pada polen dan stigma.
• Setiap mendapatkan varietas baru yang baik, sebaiknya didaftarkan pada “Royal Horticultural Society” di London, dengan mengisi formulir pendaftaran anggrek hibrida dengan beberapa persyaratan lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penyerbukan (polinasi) adalah sebagai berikut :
• Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi atau sejenisnya yang bersih.
• Cap polinia yang terdapat pada ujung column dibuka, dimana akan terlihat di dalamnya polinia yang berwarna kuning.
• Ujung lidi/tusuk gigi dibasahi dengan cairan yang ada di dalam lubang putih atau dengan sedikit air.
• Polinia diambil dengan hati-hati. Pegang kertas putih sebagai wadah di bawah bunga untuk menghindari bila polinia jatuh pada waktu diambil.
• Polinia kemudian dimasukkan ke dalam stigma (kepala putik).
• Beri label yang diikatkan pada tangkai kuntum (pedicel) bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan nama bunga yang diambil polinianya.
Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu. Apabila penyerbukan berhasil, dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau lebih. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan.
Dalam memilih biji anggrek yang akan disemaikan dalam botol perlu diperhatikan sebagai berikut :
• Biji yang berwarna keputih-putihan dan kosong adalah biji yang kurang baik.
• Biji yang baik yaitu yang bulat penuh berisi, berwarna kuning atau kecoklat-coklatan

JENIS BATU ALAM ELEMEN TAMAN

Batu alam menjadi favorit bagi keindahan dari rancangan suatu desain taman. Tampilan natural serta tekstur yang menjadikan batu alam begitu populer. Kali ini saya ulas 10 batu alam terfavorit (urutan tidak berpengaruh), jenis batu alam indah di Indonesia, yang tentunya sering dipakai sebagai bahan pelengkap suatu taman.

1. Batu Andesite
Jenis batu yang satu ini sudah lama digunakan sebagai bahan bangunan. Bahkan pada jaman kolonial Belanda, batu ini sering digunakan sebagai bahan untuk mempercantik dinding, pagar, jembatan, bahkan saluran irigasi. Memang pada dasarnya batu ini digunakan sebagai bahan ‘muka’ suatu bangunan. Batu ini diambil dari pinggir sungai dan dikerjakan secara manual oleh masyarakat pada umumnya.
Sifat batu yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut, membuat batu ini menjadi favorit untuk mempercantik suatu bangunan. Apalagi tipe batu ini sesuai juga untuk bangunan yang memiliki gaya minimalis.
2. Batu Templek
Batu ini mengalami jaman keemasan dalam dunia arsitektur sejak zaman kemerdekaan. Ini dapat dilihat dari bangunan tua di daerah perkotaan dan rumah tua di Jatinegara, Jakarta Timur. Batu templek yang disusun secara random atau acak memang menjadi favorit di zamannya. Kemudian pola pemasangannya berubah menjadi susun sirih bernat lebar pada tahun 50-an. Kegunaannya pada saat itu adalah mempercantik kolom dan pagar rumah.
3. Batu Palimanan
Ini adalah batu favorit. Batu yang mulai dikenal pada tahun 50-an terkenal dengan warna yang dominan krem dengan corak batik berwarna coklat. Batu ini sangat disukai oleh masyarakat dan arsitek, karena dapat beradaptasi dengan elemen interior dan eksterior. Batu yang berasal dari Palimanan, Cirebon ini bisa diaplikasikan pada permukaan pagar, dinding, pada taman, pilar, dan masih banyak lagi. Sifatnya yang empuk menjadi keistimewaan batu ini, karena dapat dibentuk menjadi aneka ornamen dan patung.
4. Batu Candi
Sifat alami dan sejuk merupakan salah satu alasan mengapa batu ini memiliki banyak sekali penggemar. Batu candi sejak dulu memang sudah digunakan untuk membuat candi, stupa, dan patung. Walaupun mudah terserang lumut, tapi batu ini sering digunakan sebagai bahan dari elemen eksterior. Namun menurut saya kelemahan dari batu ini sangat cocok bagi sobat yang suka kesan alami.
5. Batu Paras Jogja
Batu putih berparas cantik dan alami ini banyak digunakan untuk mempercantik tampilan bangunan. Sifatnya yang empuk menjadikannya favorit para pematung atau pemahat batu. Batu ini dikenal pada tahun 60-an dan banyak digunakan sebagai elemen interior dan eksterior. Hampir sama dengan batu candi, batu ini juga mudah terserang lumut. Maka jika sobat ingin meletakkan sebagai elemen eksterior, ada baiknya memberi lapisan coating pada permukaannya.
6. Batu Hijau Sukabumi
Batu berwarna hijau ini adalah favorit saya juga. Saya lebih suka melihatnya bila diaplikasikan sebagai lapisan dari kolam renang. Warna hijaunya sangat sejuk dipandang mata dipadu dengan air yang memenuhinya. Batu ini berasal dari gunung-gunung yang ada di Sukabumi, Jawa Barat. Walaupun saya suka bila melihatnya di kolam renang, tapi batu ini juga bisa diaplikasikan pada bidang pagar, dinding, taman, pilar, dan lain-lain.
7. Batu Marmer Merah (Pacitaroso)
Warna yang cenderung ‘ngejreng’ dan terkesan vokal, membuat jeni batu ini menjadi batu marmer favorit masyarakat. Batu ini pun sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan untuk mempercantik bangunan. Hingga saat ini jenis batu marmer merah masih digunakan sebagai bahan elemen interior dan eksterior.
8. Batu Marmer Ujung Pandang
Kesan yang timbul dari batu ini adalah kesan glamour. Batu yang popular pada tahun 90-an ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan main floor atau lantai utama. Warna kremnya sangat serasi dengar warna furnitur di sekitarnya. Kualitas dan keindahannya tidak usah dipertanyakan, karena batu yang berasal dari Makassar ini tidak kalah dengan jenis batu marmer impor.
9. Batu Koral Sikat
Mungkin anda sudah tidak asing dengan jenis batu ini. Karena batu koral sangat sering digunakan untuk mempercantik lantai carport, teras, kolam, dan tampilan taman. Batu yang berbentuk bulat kecil ini sangat disuka oleh masyarakat, karena bentuknya yang unik dan memiliki banyak warna serta corak. Harganya pun sangat ekonomis sehingga dapat digunakan oleh beragam kalangan.
10. Mosaik
Mosaik bukan nama batu. Mosaik adalah pola pemasangan batu pada suatu bidang. Batu-batu disusun pada lembaran netting yang dilekatkan menggunakan lem khusus. Pada awalnya teknik ini terinspirasi dari mosaik yang terbuat dari porselain, keramik, dan kaca. Keunikan, keartistikan, dan inovasi yang berkembang, merupakan alasan masyarakat menggemarinya.
Jenis batu yang satu ini sudah lama digunakan sebagai bahan bangunan. Bahkan pada jaman kolonial Belanda, batu ini sering digunakan sebagai bahan untuk mempercantik dinding, pagar, jembatan, bahkan saluran irigasi. Memang pada dasarnya batu ini digunakan sebagai bahan ‘muka’ suatu bangunan. Batu ini diambil dari pinggir sungai dan dikerjakan secara manual oleh masyarakat pada umumnya.
Sifat batu yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut, membuat batu ini menjadi favorit untuk mempercantik suatu bangunan. Apalagi tipe batu ini sesuai juga untuk bangunan yang memiliki gaya minimalis.

Tuesday, June 14, 2011

TANAMAN PURBA NAN ESKLUSIF

SIKAS. Semua yang disebut di sini masuk KELUARGA SIKAS, jenisnya macam2: Ence, Dioon, Sikas, Zamia. Jadi, kalo mau nyebut Sikas, itu maksudnya Sikas sebagai FAMILY atau sebagai GENUS? Daun sikas tak berketiak; relatif lebih tipis dari Ence; antara satu helai daun dengan lainnya lebih rapat (kalo daun ence renggang2); tak bergerigi; dan banyak warna. Umumnya ijo kayak cendol, tapi ada jenis biru seperti Sikas Couttsiana & Cairnsiana asal Australia, dan ada pula yg keperakan seperti Sikas Siamensis asal Thailand. Contoh Sikas Siamensis & Sikas Couttsiana




DIOON ciri utamanya pangkal daun tak berketiak, alias dari pangkal sampe tengah daun, lebarnya sama. Coba perhatikan daun Dioon Spinulosum ini:



ENCEPHALARTOS atau 'Ence' daunnya tak berketiak seperti Dioon dan lebih tebal dari Sikas. Ence pinggiran daunnya ada yang bergerigi dan tajam2 seperti Ence Senticosus, Arenarius, Ferox, (waktu masih kecil hampir semua jenis daunnya bergerigi), tapi ndak semua: Ence Lehmannii, Cerrinus, Dyerianus pinggiran daunnya polos tak bergerigi. Ence ada yang berdaun biru, seperti spesies Horridus. Contoh daun Enchepalartos Lehmannii



Selain 3 jenis di atas, ada juga beberapa jenis KELUARGA SIKAS yang tangkai daunnya tidak beraturan atau tidak se-roset sikas/dioon/enche.

MACROZAMIA. Misalnya, Diplomera:



CERATOZAMIA. Salah satu spesiesnya Hildae:



BOWENIA. Hanya ada 2 spesies: Serrulata & Spectabilis. Contoh Bowenia Spectabilis:



LEPIDOZAMIA. Juga hanya ada 2 spesies: Hopei & Peroffskyana. Contoh spesies kedua:



ZAMIA. Di Indo paling terkenal Zamia Furfuracea:



Yg berikut, masing2 jenis hanya memiliki 1 spesies.

CHIGUA Restrepoi:



STANGERIA Eriopus:



 

ORDO CYCADALES

I. Subordo CYCADINEAE
-A. Keluarga CYCADACEAE
---1. Subkeluarga CYCADOIDEAE
-------a. Jenis CYCAD
--------- Spesies (ada 105), misal: Revoluta, Couttsiana, dll.

II. Subordo ZAMIINEAE
-A. Keluarga STANGERIACEAE
---1. Subkeluarga STANGERIOIDEAE
-------a. Jenis STANGERIA
--------- Spesies: Eriopus
---2. Subkeluarga BOWENIOIDEAE
-------a. Jenis BOWENIA
--------- Spesies: Spectabilis
-B. Keluarga ZAMIACEAE
---1. Subkeluarga ENCEPHALARTOIDEAE
-----i. Suku DIOOEAE
-------a. Jenis DIOON
--------- Spesies (13): Edule, Spinulosum, dll.
-----ii. Suku ENCEPHALARTEAE
-------a. Jenis ENCEPHALARTOS
--------- Spesies (66): Natalensis, Horridus, dll.
-------b. Jenis MACROZAMIA
--------- Spesies (41): Riedlei, Fischeri, dll.
-------c. Jenis LEPIDOZAMIA
--------- Spesies: Peroffskyana, dll.
---2. Subkeluarga ZAMIOIDEAE
-----i. Suku CERATOZAMIEAE
-------a. Jenis CERATOZAMIA
--------- Spesies (26): Mexicana, dll.
-----ii. Suku ZAMIEAE
-------a. Jenis MICROCYCAS
--------- Spesies (1): Calocoma
-------b. Jenis CHIGUA
--------- Spesies (2): Restrepoi & ...
-------c. Jenis ZAMIA
--------- Spesies (65): Furfuracea, Pumila, dll.

BUDIDAYA TANAMAN HIAS


               PERKEMBANG BIAKAN TANAMAN            

vegetativeSeperti layaknya mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat berkembang biak. Perkembangbiakan tanaman secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan secara alami dan juga buatan.
Perkembangbiakan alami adalah perkembangbiakan tanaman oleh tanaman itu sendiri secara alami atau dibantu oleh alam. Sedangkan perkembangbiakan secara buatan adalah perkembangbiakan tanaman yang mendapat campur tangan manusia.
Tanaman berkembangbiak secara alami melalui berbagai macam cara. Tanaman berkembangbiak secara alami dengan 2 cara yaitu generatif dan vegetatif. Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran.
Perkembangbiakan secara vegetative dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, serta terbentuknya tanaman dari bagian bagian khusus yaitu umbi, rhizome, runner dan anakan. Perkembangbiakan dengan terbentuknya umbi juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu umbi lapis seperti terbentuknya bawang dan bunga tulip, umbi sisik seperti terbentuknya bunga gladiol, umbi batang seperti terbentuknya kentang dan umbi akar seperti terbentuknya ubi jalar.
Perkembangbiakan secara vegetative alami dengan rizhoma terlihat pada terbentuknya jahe, sedangkan akar rimpang atau runner atau batang menjalar pada permukaan tanah adalah seperti terbentuknya strawberry. Untuk perkembangbiakan dengan anakan contohnya nanas, pisang, salak, dan lidah buaya. Anakan yang telah tumbuh harus segera dipisah dari induknya dengan hati-hati supaya tidak merusak tanaman induk dan akar anakan tersebut.
Perkembangbiakan dengan campur tangan manusia adalah rundukan, cangkok, stek, okulasi, sambung pucuk, penyusuan dan kultur jaringan. Perkembangbiakan dengan rundukan adalah cara perkembangbiakan dengan cara membengkokkan cabang dan dibenamkan ke dalam tanah dengan melukai bagian cabang yang akan dibenamkan untuk mempercepeat tumbuhnya akar. Perkembangbiakan seperti ini adalah perkembangbiakan dari tanaman melati, jambu monyet dan ketimun.
Perkembangbiakan buatan yang banyak dikenal oleh masyarakat lainnya adalah cangkok. Tanaman berkayu hampir semuanya dapat dicangkok dan pengerjaan cangkok sebenarnya sangat mudah, hanya saja perlu memperhatikan beberapa hal saja yaitu waktu mencangkok, pemilihan batang dan pemeliharaan cangkokan. Pilihlah batang yang tidak terlalu tua, kuat, subur dan tidak mengandung penyakit. Lebih bagus lagi bila banyak buahnya. Cangkok baik dilakukan pada saat musim penghujan. Selain cangkok, stek jugatermasuk perkembangbiakan buatan yang mudah untuk dilakukan.
Anda dapat memisahkan atau memotong beberapa bagian tanaman untuk menghasilkan bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. Beberapa macam stek adalah stek akar untuk mengembangkan jambu biji, cemara, sukun, stek batang untuk kentang, ubi jalar, stek cabang untuk mangga, rambutan, jeruk, kopi, dan teh serta stek daun untuk begonia, sanseviera dan cocor bebek. Untuk anda yang menginginkan hasil perkembangbiakan yang hasilnya bagus dapat memilih okulasi untuk mengembangbiakkan tumbuhan.
Okulasi dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas diambil dari tanaman induk yang unggul dan ditempel ke tumbuhan yang berakar kuat. Sayangnya okulasi membutuhkan waktu lama untuk berhasil, kira-kira 12-24 bulan. Pilihan lainnya adalah sambung pucuk yaitu cara yang menempelkan batang induk untuk disambung dengan batang bawah yang ditanam dari biji. Untuk tanaman buah atau tanaman yang sulit dikembangbiakkan dengan cara lain, penyusuan merupakan cara yang paling cocok. Penyusuan dilakukan dengan cara menyambung 2 buah batang yang sama besar yang telah disayat miring dan diikat sampai kira-kira 3 minggu setelah itu ikatannya bisa dilepas.
Sampai saat ini perkembangbiakan tanaman berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Para peneliti di seluruh dunia menaruh perhatian khusus terhadap penelitian perkembangbiakan tanaman untuk menghasilkan tanaman baru supaya mendapatkan hasil tanaman yang terbaik. Penelitian di bidang pangan berupaya untuk menghasilkan tanaman pangan dengan kualitas nomor satu untuk mendapatkan bibit unggul.
generatifBibit tanaman yang terbaik dapat menjadi komoditas ekspor yang berujung dengan bertambahnya kas negara dari devisa yang dihasilkan. Kultur jaringan merupakan hasil dari perkembangan teknologi pertanian yang dapat menghasilkan bibit unggul serta varietas baru. Kultur jaringan juga dapat dilakukan untuk pelestarian jenis tanaman tertentu yang mulai langka. Kultur jaringan memerlukan pendidikan khusus yang dilatarbelakangi dengan pendidikan kimia dan biologi. Untuk melakukan kultur jaringan diperlukan media dengan berbagai bahan campuran seperti garam mineral, asam amino, gula vitamin dan hormone tumbuhan yang dilakukan dalam keadaan suci hama.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor genetis merupakan faktor yang terdapat dalam tanaman seperti benis, varietas, hormone serta lainnya. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor seperti keadaan tanah, iklim, cuaca, suhu, air dan udara. Seperti mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat beradaptasi dengan lingkungan serta perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis, atau morfologis.
Tanaman sebenarnya memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan iklim, hama penyakit, absorbsi tanah serta pembatasan respirasi yang ditunjukkan dengan perubahan struktur tubuh tanaman tersebut. Adaptasi tanaman dapat berlangsung dengan baik bila tanaman dipindahkan dari tempat lain ke tempat yang kondisinya hampir serupa. Walaupun telah ada rekayasa pengetahuan dan teknologi namun supaya proses pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik maka hendaknya jangan memindahkan tanaman ke tempat yang kondisinya benar-benar berbeda.

Thursday, June 9, 2011

TAMAN KOLAM IKAN


                                                                                                                                       Taman tropis minimalis dikreasikan dengan menggabungkan unsur minimalis dan tanaman tropis. Bagaimana menggabungkan kedua jenis desain taman yang unsurnya sangat berbeda tersebut agar terlihat harmonis?  Di sinilah keahlian  Sang Arsitek Taman punya peranan penting.                                                                                                                           

Taman minimalis didominasi dengan menampilkan garis-garis tegas di hardscape. Untuk memberikan kesan hijau, maka ditambahkan tanaman tropis di taman minimalis tersebut. 
Desain dan pengerjaan landscaping / taman dan gardening tidak terbatas hanya pada rumah tinggal, tetapi juga di hotel, villa, kantor, perumahan / real estate, shopping center, dll.
Sebagian gambar taman yang ditampilkan di sini diharapkan dapat memberikan ide kepada anda mengenai berbagai konsep taman indah. Contoh taman untuk berbagai penempatan taman baik di depan rumah, di samping atau belakang rumah memberikan kesan yang menarik dan menyegarkan.

Gambar Taman Rumah Bagian Depan / Teras (Entrance / Terrace)
Kolam ikan memungkinkan anda menciptakan tempat yang tenang di taman  di mana anda dapat rilex dan melepaskan stress yang dihadapi setiap hari. Bayangkan salah satu pemandangan yang paling membuat suasana rilex yaitu ikan mas cantik yang berenang di antara tanaman air diiringi bunyi percikan air kolam.
Kolam ikan di taman luar rumah anda dengan berbagai tanaman air, dilengkapi air terjun dan benda hidup lainnya, dapat menjadi sumber penghilang stress di kehidupan modern saat ini. Ikan dapat dipilih apakah ikan mas, yang khas misalnya berbagai jenis ikan koi, dapat bertahan pada kebanyakan cuaca dengan biaya perawatan yang relatif murah dengan menggunakan peralatan yang benar. Pada kolam ikan di luar taman rumah biasanya terdapat tanaman air untuk menambah keindahan dan menjaga susunan kimia air yang benar untuk ikan dapat hidup di kolam.

HAMA PADA TANAMAN HIAS

OLEH:FAJAR ARIFIANTO

Untuk itu, mengenal, mencegah atau menanggulangi serangan hama wajib diketahui secara dini. Berikut ini beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman hias beserta cara penangulangannya.
1. Kutu Putih (Mealy Bugs)
Kutu putih merupakan hama yang paling banyak ditemui menyerang tanaman hias. Kehadirannya cukup mudah dideteksi. Mereka bergerombol di batang, daun, ketiak daun, bawah daun sampai pucuk daun. Disebut kutu putih karena warnanya yang terlihat putih karena adanya semacam serbuk berwarna putih yang menyelimuti tubuhnya.
Kutu putih menghisap cairan daun, sehingga menyebabkan daun menjadi kisut. Kutu putih juga mengeluarkan semacam cairan “madu” yang lama kelamaan akan berubah menjadi jelaga berwarna hitam di permukaan daun. Selain mengakibatkan kerusakan pada tanaman, kutu putih juga bisa menularkan virus dari tanaman yang satu ke tanaman yang lain.
Beberapa hobiis sering kesulitan memberantas kutu putih. Hal ini diakibatkan adanya semacam lapisan lilin yang menyelimuti tubuh si kutu. Lapisan lilin ini melindungi tubuh kutu putih termasuk dari serangan insektisida. Cara sederhana yang sering dilakukan adalah dengan menyemprotkan larutan detergen cair dengan dosis satu sendok makan detergen cair dengan satu liter air. Setelah di semprot dengan cairan detergen, maka lapisan lilin pada kutu putih akan hilang, dan warna kutu berubah menjadi kekuningan. Ini menandakan bahwa “perisai” si kutu sudah hilang. Sekarang giliran insektisida beraksi menumpas si kutu. Insektisida yang umum digunakan seperti Decis, Curacron, Confidor, Rumba, dll dosis 2 ml/Liter. Penyemprotan insektisida bisa diulang seminggu kemudian, sampai serangan hilang. Satu hal yang perlu diingat, agar media tanam tidak terkontaminasi dengan larutan detergen yang bersifat alkalis, maka sebaiknya setelah treatmen ini, media tanam diganti dengan yang baru dan steril.
2. Root Mealy Bugs
Root Mealy Bugs berbentuk seperti kutu putih, tetapi hidup menempel pada akar tanaman. Tanaman yang terserang akan menjadi kurus, kerdil, daun menjadi kecil dan layu. Untuk mengetahui serangan hama ini, maka perlu mencabut tanaman dari media. Penanganan yang umum dilakukan adalah dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti Confidor, supracide dengan dosis seperti aturan yang tertera (umumnya 2 ml/Liter). Untuk menjamin bahwa serangan root mealy bugs bisa diberantas dengan tuntas, maka perlu melakukan penggantian media tanam.
3. Ulat
Dua macam ulat yang biasa menyerang tanaman hias adalah Spodoptera yang menyerang daun dan Noctuidae yang memakan batang. Serangan spodoptera ditandai dengan adanya daun yang robek/rusak. Sedangkan serangan Noctuidae lebih sulit dideteksi, karena mereka menggorok batang tanaman dari dalam, yang bisa berakibat fatal.
Pada tahap serangan ringan, penanggulangan dengan manual, yaitu membunuh ulat yang tampak. Tetapi apabila serangan sudah mulai serius, maka digunakan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron, dosis 2 ml/Liter.
4. Belalang
Gejala serangan belalang hampir mirip dengan serangan Spodoptera. Belalang mempunyai kemampuan untuk berpindah kedaun atau tanaman lain dengan cepat, sehingga serangannya dengan mudah bisa berpindah-pindah.
Pada serangan ringan, penanggulangan bisa dilakukan dengan memungut dan membuang belalang yang tampak, tetapi pada serangan yang serius, maka pemakaian insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter tidak bisa dihindarkan.
5. Tungau (Thrips)
Tungau berbentuk seperti lintah dengan ukuran yang kecil dan melekat kuat dibalik daun serta pelepah tanaman. Thrips akan menghisap cairan tanaman sehingga akan membuat daun mengkerut, menguning, kisut dan bahkan akhirnya mati.
Pada serangan ringan, penanggulangan bisa dilakukan dengan mengerik kumpulan thrips dengan kuku atau alat lain.Tetapi pada serangan yang serius, maka digunakan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter.
6. Keong Tanpa Cangkang
Hama ini berbentuk seperti siput yang berukuran kecil dan tidak mempunyai cangkang. Gejala serangan hampir mirip dengan serangan ulat atau belalang, tetapi dalam area yang lebih kecil karena pergerakan keong yang lambat. Keong tanpa cangkang aktif dimalam hari, makanya pengendalian mekanis bisa dilakukan dimalam hari. Sedangkan pengendalian secara kimia bisa dilakukan dengan aplikasi insektisida Mesurol dengan dosis 2 ml/Liter.
7. Aphid
Aphid adalah serangga kecil yang berbentuk seperti buah pear dengan warna hijau atau coklat. Aphid menghisap cairan tanaman, sehingga menyebabkan daun menjadi keriting, tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya dan menjadi kerdil. Aphid juga mengeluarkan cairan seperti madu yang akan berubah menjadi jelaga hitam.
Pengendaliannya sama dengan hama yang lain yaitu menggunakan penyemprotan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter.
8. Spider Mite
Seperti namanya hama ini adalah keluarga laba-laba yang berbentuk kecil. Spider Mite juga menghisap cairan pada tanaman. Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian muncul bercak-bercak pada bagian yang dihisap cairannya.
Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida. Untuk itu disarankan menggunakan akarisida seperti Kelthane sesuai dosis dikemasannya.

9. Fungus Gnats
Adalah serangga yang berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam. Larvanya yang berbentuk seperti cacing hidup didalam media tanam dan sering makan akar halus tanaman. Fungus Gnat dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala seranganmunculnya bintik-bintik hitam pada seludang bunga.
Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakuakn dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam. Sedangkan pada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter.

10. Cacing
Cacing yang sering menjadi hama adalah Cacing liang (Radhopolus Similis) yang menghisap cairan pada akar tanaman. Gejala tanaman yang terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh dan kerdil serta menghasilkan bunga yang kecil. Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan.
Demikianlah sepuluh hama yang sering dijumpai menyerang tanaman hias. Tindakan terbaik adalah melakukan pencegahan sebelum hama menyerang tanaman, yaitu dengan sering mengontrol tanaman dan perkembangannya. Penggunaan media tanam yang steril serta penggantian media tanam secara terjadwal, menjaga kebersihan lingkungan tempat tanaman diletakkan, serta menjauhkan tanaman yang sudah terindikasi mendapat serangan.
Apabila serangan hama sudah terjadi, untuk skala serangan awal, cara manual / mekanis lebih dianjurkan. Sedangkan apabila serangan sudah memasuki tahap serius, maka penggunaan insektisida, akarisida dan nematisida tidak terelakkan lagi. Dosis yang dianjurkan adalah seperti yang tertera pada kemasan, atau umumnya bisa menggunakan dosis 2 ml/Liter untuk yang berbentuk cair. Dan dosis 2 Gr/Liter untuk yang berbentuk powder. Sedangkan Nematisida seperti Furadan G yang berbetuk butiran disesuaikan dengan lebar dan volume pot/media tanam.
Aplikasi pestisida pada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negative yang bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan akan adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yang digunakan.

Monday, June 6, 2011

TAMAN RUMAH MINIMALIS

OLEH :FAJAR ARIFIANTO

                                                                    

Konsep taman rumah minimalis tengah disuka. Anda salah satunya? Jika begitu, kehadiran taman bergaya minimalis perlu Anda hadirkan.
Untuk sebuah taman minimalis yang biasanya berada di lahan sempit, tak sembarang tanaman dan ornamen pantas diletakkan di sana. Salah memilih, lahan yang sudah sempit akan terlihat semakin sempit. Karena berada di lahan yang terbatas, biasanya sekitar dua hingga enam meter persegi, pemilik rumah tentu menginginkan taman minimalis ini bisa ditata seoptimal mungkin.
Untuk membuat taman minimalis, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan. Bangunan gaya minimalis umumnya bertingkat dengan bentuk kotak atau geometris. Bentuk ini menyembulkan kesan tegas dan kaku. Nah, kehadiran taman diharapkan bisa mengurangi kesan kaku tersebut.
Taman minimalis sebaiknya menonjolkan aksen natural dengan material yang tidak terlalu banyak, terutama jika bangunan rumah memiliki jendela ukuran besar. Selain itu aspek kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah sangat perlu diperhatikan ketika membuat taman minimalis. Anda tahu bukan, hunian minimalis yang sempit sangat membutuhkan pasokan oksigen. Nah, kebutuhan oksigen bisa diperoleh dari proses fotosintesis tanaman hijau. Karena itu, perbanyak tanaman hijau di taman minimalis. Oksigen bisa juga diperoleh dari unsur air. Karena itu, menghadirkan kolam plus air terjun atau pancuran, merupakan langkah yang tepat.
Di mana sebaiknya taman minimalis berada? Sangat fleksibel. Anda bisa menempatkannya di bagian depan, belakang, pojok, samping, bahkan di dalam rumah. Jika menyukai unsur air, Anda bisa menempatkan taman minimalis bertema taman air di bagian depan rumah.
Jika taman berada di bagian belakang rumah, buatlah desain yang lebih sederhana. Hindari bentuk-bentuk yang menyerupai gunung, karena akan menumbuhkan kesan sempit. Jika ingin menghadirkan rumput, sebaiknya pilih yang berdaun kecil dan halus seperti rumput peking.
Lain halnya untuk taman minimalis yang hadir di dalam rumah. Tanaman yang pas untuk taman di dalam rumah adalah keluarga palem-paleman. Tanaman berdaun hijau dengan sedikit semburat kuning, Dracena fragrans, juga layak Anda pilih.
Sejatinya, banyak jenis tanaman yang cocok menghuni taman minimalis. Yang penting, mudah dipelihara, berwarna hijau, serta harganya murah. Beberapa di antaranya, yakni Caladium linium, Calathea majestic yang memiliki daun berwarna hijau segar, dan Yang liyu, yang kerap menghiasi area tepi kolam.
Untuk jenis tanaman berbunga, Anda juga punya banyak pilihan. Sebut saja misalnya, kembang merak, alamanda, terompet, melati, dan kemuning. Tak saja indah, bunga kemuning yang mungil namun wangi bisa sekaligus mengharumkan taman Anda. Bahkan, jika ditanam di dekat carport, bunga ini bisa berfungsi sebagai pembatas atau pagar. Masih ada pilihan lain? Tentu saja. Tanaman sri rejeki, bahkan Anthurium, pas juga untuk taman minimalis Anda.
Tak hanya tanaman hias. Tanaman buah pun bisa Anda tampilkan pada jenis taman yang satu ini. Tapi ingat, jangan sembarang tanaman buah. Sebaiknya, pilih pohon bersosok ramping dan tumbuhnya vertikal. Contohnya, pohon ceremai, srikaya, dan delima. Tanaman menjulang seperti glodok tiang atau cemara lilin bisa juga menjadi penghias taman. Tidak sulit, bukan? Berbekal tips di atas, mudah-mudahan taman Anda tampil maksimal meski berada di lahan minimal.UNTUK PEMBUATAN TAMAN PENGHIJAUAN,KOLAM IKAN HUBUNGI KAMI:081575765886 EMAIL :alipmoron@yahoo.co.id

DISAIN TAMAN JALAN