Foto: ndis 02
TANAMAN rambat bisa tampil indah dengan bantuan pergola. Fitur taman berbentuk lorong dan memiliki pilar yang menyangga tiang ini juga memiliki desain beragam.
Pergola merupakan kata serapan yang juga dipakai dalam bahasa Inggris dan Jerman. Pergola sebenarnya merupakan struktur atap yang merupakan atap tambahan dari atap utama, di mana atap tersebut dapat dijadikan perpanjangan/extension atap rumah utama atau bisa pula berupa struktur yang berdiri sendiri dan letaknya terpisah dari atap utama.
Pada awalnya, pergola merupakan bentukan kayu atau balok yang disusun secara berbaris (umumnya berfungsi sebagai peneduh) dan banyak ditemui pada bangunan dengan langgam Mediterania. Kemudian pada perkembangannya, pergola mengalami perluasan fungsi, yaitu digunakan untuk bermacammacam keperluan, seperti atap pada area swimming pool, dapur, dan teras.
Tetapi pada umumnya, kita lebih banyak mengenal penggunaan pergola sebagai penutup garasi ataupun carport. Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata jenis material yang dipilih dan ragam struktur yang dipergunakan pun turut pula mengalami perubahan, seiring dengan adanya penemuan baru di bidang teknologi. Saat ini, kita bisa menemukan bermacam ragam pergola yang beredar di pasaran.
Kita pun dapat memiliki pilihan dan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan desain fungsi serta bujet yang dimiliki. Saat ini, bentuk pergola telah mengalami banyak perkembangan. Bukan lagi hanya digunakan sebagai bangunan penunjang, melainkan juga sebagai penghias dan pemanis tampak depan rumah.
Oleh karena itu, dalam memilih bentuk yang digunakan,kita harus berhati-hati agar keberadaan pergola tidak menutupi atau merusak tampak muka rumah. Untuk itu, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
Bentuk atap
Yang pertama dipilih adalah bentuk yang disesuaikan dengan kesan yang diinginkan dan disesuaikan dengan tampak muka rumah. Kita bisa memilih bentuk atap: Lurus, Pelana (V terbalik), Lengkung, dan Kombinasi bentuk di atas
Struktur atap
Struktur atap yang dipilih bisa menggunakan struktur tiang, struktur tanpa tiang, ataupun gantung. Untuk jenis yang menggunakan tiang, dapat memakai struktur bentuk U atau L terbalik dengan kemiringan yang disesuaikan, atau bentuk Y dan V. Jenis material untuk masing-masing struktur dapat kita pilih sesuai dengan karakternya.
Untuk dapat memilih jenis material struktur dan penutup atap yang digunakan pada pergola, ada baiknya kita mengetahui lebih lanjut material yang akan digunakan.
1. Material kayu. Digunakan untuk mendapatkan kesan alami dan ringan, juga karena lebih praktis penggunaannya. Cocok untuk berbagai model sederhana, terutama untuk model minimalis dan Mediterania yang banyak menggunakan model lurus-lurus.
Sebaiknya menggunakan jenis kayu damar laut yang tahan cuaca jika langsung terkena hujan atau tanpa penutup. Namun jika menggunakan penutup atap, dapat juga menggunakan jenis kamper atau borneo.
2. Material logam. Dipilih karena kekuatan dan kelenturannya dalam membentuk model yang diinginkan, terutama untuk bentuk-bentuk lengkung dan kaya ornamen untuk model klasik. Model klasik dan Mediterania biasa menggunakan besi tempa, sedangkan model minimalis menggunakan besi hollow atau kanal C. Untuk bangunan bertema modern futuristik, menggunakan aluminium atau baja.
3. Material beton. Sering dipakai untuk yang mementingkan kekuatan dan ketahanannya. Namun, pergola beton biasanya dikombinasikan dengan struktur ataupun penutup atap lain.
Pada kenyataannya, kita tidak perlu terikat hanya menggunakan satu jenis material penutup. Namun, dapat pula menggunakan kombinasi beberapa material tersebut yang disesuaikan dengan kesan yang ingin kita ciptakan. Misalnya alami dan kuat, maka dipakai kombinasi material beton dengan kayu.
Jenis penutup atap
Bahan penutup atap yang sering dipakai adalah Fiberglass, Polycarbonate, PVC (polyvinyl chloride), dan Aluminium, dak beton.
Fiberglass. Paling banyak dipilih karena perawatan serta pemasangannya mudah dan harganya relatif terjangkau. Namun, saya menyarankan pilih yang kualitasnya menengah agar tidak cepat rusak. Sebab, saat ini banyak dijual yang kualitasnya rendah dan mudah rusak serta retak ketika dipaku.
Polycarbonate. Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama (warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).
PVC (polyvinyl chloride). Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.
Aluminium. Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.
Dak beton juga masih digunakan untuk yang menginginkan kekuatan. Selain material di atas, masih ada beberapa lainnya seperti genteng, juga tanaman rambat, asbes, kain, ataupun aluminium awning. Namun, pemakaiannya disesuaikan dengan kesan yang ingin kita ciptakan, dengan mempertimbangkan segi keamanan, kenyamanan, serta ketahanan dan kekuatannya.
Model rumah Anda saat ini Model minimalis biasanya menggunakan bentuk atap datar, material besi hollow, atau kayu polos tanpa profil dan struktur tiang beton atau besi gantung dengan kabel baja.Untuk model Mediterania, bentuk atap lurus atau lengkung, material besi tempa atau kayu berprofil dan struktur tiang kayu atau besi bisa digunakan.
Untuk model klasik, digunakan struktur tiang pilar beton atau besi tempa dan diberi motif-motif ulir dengan talang masuk ke besi atau tiang beton.
Pergola merupakan kata serapan yang juga dipakai dalam bahasa Inggris dan Jerman. Pergola sebenarnya merupakan struktur atap yang merupakan atap tambahan dari atap utama, di mana atap tersebut dapat dijadikan perpanjangan/extension atap rumah utama atau bisa pula berupa struktur yang berdiri sendiri dan letaknya terpisah dari atap utama.
Pada awalnya, pergola merupakan bentukan kayu atau balok yang disusun secara berbaris (umumnya berfungsi sebagai peneduh) dan banyak ditemui pada bangunan dengan langgam Mediterania. Kemudian pada perkembangannya, pergola mengalami perluasan fungsi, yaitu digunakan untuk bermacammacam keperluan, seperti atap pada area swimming pool, dapur, dan teras.
Tetapi pada umumnya, kita lebih banyak mengenal penggunaan pergola sebagai penutup garasi ataupun carport. Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata jenis material yang dipilih dan ragam struktur yang dipergunakan pun turut pula mengalami perubahan, seiring dengan adanya penemuan baru di bidang teknologi. Saat ini, kita bisa menemukan bermacam ragam pergola yang beredar di pasaran.
Kita pun dapat memiliki pilihan dan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan desain fungsi serta bujet yang dimiliki. Saat ini, bentuk pergola telah mengalami banyak perkembangan. Bukan lagi hanya digunakan sebagai bangunan penunjang, melainkan juga sebagai penghias dan pemanis tampak depan rumah.
Oleh karena itu, dalam memilih bentuk yang digunakan,kita harus berhati-hati agar keberadaan pergola tidak menutupi atau merusak tampak muka rumah. Untuk itu, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
Bentuk atap
Yang pertama dipilih adalah bentuk yang disesuaikan dengan kesan yang diinginkan dan disesuaikan dengan tampak muka rumah. Kita bisa memilih bentuk atap: Lurus, Pelana (V terbalik), Lengkung, dan Kombinasi bentuk di atas
Struktur atap
Struktur atap yang dipilih bisa menggunakan struktur tiang, struktur tanpa tiang, ataupun gantung. Untuk jenis yang menggunakan tiang, dapat memakai struktur bentuk U atau L terbalik dengan kemiringan yang disesuaikan, atau bentuk Y dan V. Jenis material untuk masing-masing struktur dapat kita pilih sesuai dengan karakternya.
Untuk dapat memilih jenis material struktur dan penutup atap yang digunakan pada pergola, ada baiknya kita mengetahui lebih lanjut material yang akan digunakan.
1. Material kayu. Digunakan untuk mendapatkan kesan alami dan ringan, juga karena lebih praktis penggunaannya. Cocok untuk berbagai model sederhana, terutama untuk model minimalis dan Mediterania yang banyak menggunakan model lurus-lurus.
Sebaiknya menggunakan jenis kayu damar laut yang tahan cuaca jika langsung terkena hujan atau tanpa penutup. Namun jika menggunakan penutup atap, dapat juga menggunakan jenis kamper atau borneo.
2. Material logam. Dipilih karena kekuatan dan kelenturannya dalam membentuk model yang diinginkan, terutama untuk bentuk-bentuk lengkung dan kaya ornamen untuk model klasik. Model klasik dan Mediterania biasa menggunakan besi tempa, sedangkan model minimalis menggunakan besi hollow atau kanal C. Untuk bangunan bertema modern futuristik, menggunakan aluminium atau baja.
3. Material beton. Sering dipakai untuk yang mementingkan kekuatan dan ketahanannya. Namun, pergola beton biasanya dikombinasikan dengan struktur ataupun penutup atap lain.
Pada kenyataannya, kita tidak perlu terikat hanya menggunakan satu jenis material penutup. Namun, dapat pula menggunakan kombinasi beberapa material tersebut yang disesuaikan dengan kesan yang ingin kita ciptakan. Misalnya alami dan kuat, maka dipakai kombinasi material beton dengan kayu.
Jenis penutup atap
Bahan penutup atap yang sering dipakai adalah Fiberglass, Polycarbonate, PVC (polyvinyl chloride), dan Aluminium, dak beton.
Fiberglass. Paling banyak dipilih karena perawatan serta pemasangannya mudah dan harganya relatif terjangkau. Namun, saya menyarankan pilih yang kualitasnya menengah agar tidak cepat rusak. Sebab, saat ini banyak dijual yang kualitasnya rendah dan mudah rusak serta retak ketika dipaku.
Polycarbonate. Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama (warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).
PVC (polyvinyl chloride). Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.
Aluminium. Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.
Dak beton juga masih digunakan untuk yang menginginkan kekuatan. Selain material di atas, masih ada beberapa lainnya seperti genteng, juga tanaman rambat, asbes, kain, ataupun aluminium awning. Namun, pemakaiannya disesuaikan dengan kesan yang ingin kita ciptakan, dengan mempertimbangkan segi keamanan, kenyamanan, serta ketahanan dan kekuatannya.
Model rumah Anda saat ini Model minimalis biasanya menggunakan bentuk atap datar, material besi hollow, atau kayu polos tanpa profil dan struktur tiang beton atau besi gantung dengan kabel baja.Untuk model Mediterania, bentuk atap lurus atau lengkung, material besi tempa atau kayu berprofil dan struktur tiang kayu atau besi bisa digunakan.
Untuk model klasik, digunakan struktur tiang pilar beton atau besi tempa dan diberi motif-motif ulir dengan talang masuk ke besi atau tiang beton.
No comments:
Post a Comment